Enke bukan satu-satunya tokoh dari kalangan sepak bola yang kehilangan nyawa dengan tragis. Masih banyak nama-nama lain yang melakukan tindakan konyol tersebut. Berikut pelaku-pelakunya.
JUSTIN FASHANU
Pada 1998, Justin Fashanu tewas gantung diri. Mantan pemain Manchester City era 1990-an itu nekat melakukannya karena dia tidak kuat dengan anggapan negatif terhadapnya.
Sebelum tewas, Fashanu dituduh mencabuli anak berumur 17 tahun. Itu dilakukannya usai menenggak minuman keras di apartemennya. Tuduhan itu makin kuat ketika banyak bermunculan pemberitaan soal Fashanu yang bergabung di komunitas homoseksual.
PAUL VAESSEN
Agustus 2001, sepak bola Inggris dihebohkan dengan tewasnya Paul Veassen. Pemain Arsenal itu bunuh diri di bak kamar mandi dengan cara mengkonsumsi heroin sampai overdosis. Sebelumnya dia sempat ditangani oleh psikiatris,tapi gagal.
Perjalanan karier pencetak gol kemenangan Arsenal ke gawang Juventus pada semifinal Piala Winners 1980 itu memang menyedihkan. Di musim pertamanya dia mempesona. Namun di musim-musim berikutnya dia rentan cedera.
Vaessen lalu pensiun. Beberapa pekerjaan pernah dia lakukan. Mulai dari tukang pos hingga buruh bangunan. Sepertinya Vaessen tidak bisa menerima kenyataan dan stress. Karena frustasi, narkoba lalu dijadikan pelarian hingga mengakhiri hidupnya.
SANDOR KOCSIS
Sandor Kocsis adalah striker hebat Barcelona di kurun 1958-1965. Pada 22 Juli 1979, saat berumur 49 tahun, dia meninggal dunia. Sampai saat ini, banyak yang percaya dia tewas karena bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari lantai enpat di sebuah rumah sakit. Namun, ada juga yang memberitakan itu murni kecelakaan.
Menjelang akhir hayatnya, kesehatan Kocsis memang menurun drastis. Striker yang mempunyai julukan Golden Head ini menderita kanker perut dan leukemia. Diduga, karena sulit menyembuhkan dua penyakit itu, Kcsis stress lalu bunuh diri.
AGOSTINO DI BARTOLOMEI
Kematian legenda AS Roma ini juga menyedihkan. Pada 30 Mei 1994, dia menembak dirinya sendiri tepat di jantung. Diduga Bartolomei bunuh diri karena depresi.
Dugaan depresi bermacam-macam. Diperkirakan dia tidak kuat dengan himpitan ekonomi. Ada juga yang menduga dia tak siap ketika pensiun dari sepak bola.
Kehidupannya berakhir mengenaskan. Selama aktif sebagai pemain, sepak terjang Bartolomei memang meyakinkan. Dia punya andil besar mengantarkan Roma merebut scudetto pada 1983. Tapi setelah itu karirnya mereup dan sederet masalah pribadi terus-terusan menggangunya.
Merekalah diantaranya......